Secara garis besar, website yang sering kita kunjungi di internet terbagi menjadi dua jenis, yaitu web statis dan web dinamis. Sebagian orang mungkin tidak dapat membedakan apakah sebuah website merupakan web statis atau web dinamis.
Karenanya dalam artikel kali ini saya akan memberikan penjelasan lengkap mengenai kedua jenis web ini sera apa saja perbedaannya.
Dengan begitu nantinya setiap kali kalian mengunjungi sebuah web di internet kalian dapa mengetahui jenis web tersebut.
Baca juga: Pengertian HTML Serta Sejarah dan Fungsinya
Pengertian Web Statis
Web statis adalah website yang informasi di dalamnya tidak bisa di perbarui melalui aplikasi website tersebut secara langsung.
Untuk memperbarui atau mengubah informasi yang tertera di laman web statis, kita harus melakukannya dengan cara mengubah struktur kode web tersebut.
Web statis tidak membutuhkan database. Sehingga ini menjadi kelebihan tersendiri bagi web statis. Karena tidak memerlukan database maka web statis dapat diakses lebih cepat dibandingkan web dinamis.
Selain itu web statis juga lebih aman dari peretasan, kecuali jika yang diretas adalah komputer milik pengembang website-nya yang memiliki akses ke kode sumber web.
Karena tidak menggunakan database, biaya yang diperlukan untuk membangun dan memelihara web statis juga biasanya lebih murah jika dibandingkan dengan web dinamis.
Selain memiliki kelebihan, web statis juga memiliki kekurangan. Kekurangan web statis adalah web jenis ini sangat minim interaksi dengan pengunjungnya.
Pengunjung tidak dapat melakukan interaksi ketika mengunjungi web statis, seperti berkomentar atau semacamnya.
Hal ini dikarenakan web statis biasanya hanya dibuat menggunakan HTML, CSS dan JavaScript yang membatasi pengembang untuk menambahkan fitur yang berhubungan dengan interaksi pengguna.
Karena keterbatasannya tersebutt, web statis umumnya digunakan untuk beberapa keperluan dengan kebutuhan spesifik dan websitet yang tidak memerlukan banyak fitur.
Contohnya sebagai web untuk profil perusahaan, portofolio atau web apa pun yang informasi yang terpampang di dalamnya jarang diubah.
Web statis kurang cocok digunakan sebagai web toko online, media sosial, dan semacamnya karena para pengunjung tidak dapat melakukan banyak interaksi.
Beberapa contoh web statis antara lain adalah Jekyll, Jekyllnow, dan Hugo.
Pengertian Web Dinamis
Web dinamis dapat dikatakan merupakan kebalikan dari web statis. Jika web statis tidak dapat di perbarui informasinya melalalui halaman admin di web tersebut secara langsung, maka web dinamis umumnya dapat melakukan hal tersebut.
Sobat Androbuntu dapat memperbarui informasi yang terpampang website melalui halaman admin website itu sendiri secara langsung.
Sehingga ini menjadi kelebihan tersendiri bagi web dinamis. Lebih mudah digunakan baik oleh profesional maupun orang awam.
Kelebihan web dinamis berikutnya adalah jenis konten yang dapat ditampilkan lebih beragam dan memungkinkan interaksi pengunjung.
Pengunjung web dinamis dapat melakukan interaksi seperti mengisi formulir, memberikan komentar, membuat akun, menerbitkan artikel baru dan masih banyak lagi.
Dengan kelebihan-kelebihan tersebut, web dinamis sangat cocok digunakan untuk membuat web seperti toko online, jejaring sosial, web blog, portal berita, dan masih banyak lagi.
Sedangkan kekurangan web dinamis adalah membutuhkan database. Sehingga biaya yang dibebankan untuk membuat sebuah web menjadi lebih mahal.
Selain itu web dinamis juga sangat kompleks dari segi bahasa pemrograman yang digunakan. Sehingga membutuhkan pengetahuan yang lebih dalam untuk membuatnya.
Beberapa contoh web yang termasuk dalam web dinamis adalah Androbuntu, Kaskus dan Wikipedia.
Perbedaan Web Statis dan Web Dinamis
Sebenarnya dari kedua pengertian web statis dan web dinamis diatas, Sobat Androbuntu sudah dapat mengetahu perbedaan antara keduanya.
Berikut ini saya rangkum perbedaan antara web statis dan web dinamis. Web statis tidak membutuhkan database, web dinamis membutuhkan database.
Pengunjung web statis terbatas dalam berinteraksi dengan web, pengunjung web dinamis lebih leluasa untuk berinteraksi dengan web.
Web statis hanya menggunakan HTML dan CSS, web dinamis lebih kompleks dengan bahasa pemrograman sepeprti Javascript, PHP, Ruby, dan lain-lain;
Web statis dapat dimuat dengan lebih cepat oleh browser, web dinamis sedikit lebih lama;
Web statis relatif lebih sulit dalam menambahkan informasi, web dinamis lebih mudah dalam menambahkan informasi;
Web statis cocok untuk halaman web yang jarang di update, web dinamis lebih cocok untuk halaman web yang sering di update.