Pengertian Web Statis dan Web Dinamis Serta Contoh dan Perbedaannya

Secara garis besar, website yang sering kita kunjungi di internet terbagi menjadi dua jenis, yaitu web statis dan web dinamis. Untuk mengakses kedua jenis web ini, kita sama-sama membutuhkan koneksi internet.

Lantas, apa saja yang membedakan antara kedua jenis web ini? Serta apa saja contoh dari kedua jenis website tersebut?

Nah, pada artikel Androbuntu kali ini saya akan membahas lengkap mengenai web statis dan web dinamis.

Mulai dari pengertian, perbedaan, hingga contoh web statis dan web dinamis.

Baca juga: Tiga Cara Mudah Membuat Website Sendiri

Pengertian Web Statis

pengertian web statis
sumber: pexels.com

Web statis adalah website yang informasi di dalamnya tidak bisa di perbarui melalui aplikasi website tersebut secara langsung.

Untuk memperbarui atau mengubah informasi yang tertera di laman web statis, kita harus melakukannya dengan cara mengubah struktur kode web tersebut.

Web statis tidak membutuhkan database. Sehingga ini menjadi kelebihan tersendiri bagi web statis. Karena tidak memerlukan database maka web statis dapat diakses lebih cepat dibandingkan web dinamis.

Selain itu web statis juga lebih aman dari peretasan, kecuali jika yang diretas adalah komputernya.

Karena tidak menggunakan database, biaya yang diperlukan untuk membangun dan memelihara web statis juga biasanya lebih murah jika dibandingkan dengan web dinamis.

Selain memiliki kelebihan, web statis juga memiliki kekurangan.

Kekurangan web statis adalah web jenis ini sangat minim interaksi dengan pengunjungnya.

Pengunjung tidak dapat melakukan interaksi ketika mengunjungi web statis, seperti berkomentar atau semacamnya. Hal ini dikarenakan web statis biasanya hanya dibuat menggunakan HTML, CSS dan JavaScript yang membatasi pengembang untuk menambahkan fitur yang berhubungan dengan interaksi pengguna.

Karena keteratasannya tersebut, web statis umumnya digunakan untuk beberapa web dengan kebutuhan spesifik.

Contohnya sebagai web untuk profil perusahaan, portofolio atau web apa pun yang informasi yang terpampang di dalamnya jarang diubah.

Web statis kurang cocok digunakan sebagai web toko online, media sosial, dan semacamnya karena para pengunjung tidak dapat melakukan banyak interaksi.

Baca juga: Cara Mengubah Website Atau Blog Menjadi Aplikasi Android

Pengertian Web Dinamis

pengertian web dinamis
sumber: pexels.com

Web dinamis dapat dikatakan merupakan kebalikan dari web statis.

Jika web statis tidak dapat di perbarui informasinya melalalui halaman admin di web tersebut secara langsung, maka web dinamis umumnya dapat melakukan hal tersebut.

Sobat Androbuntu dapat memperbarui informasi yang terpampang website melalui halaman admin website itu sendiri secara langsung.

Sehingga ini menjadi kelebihan tersendiri bagi web dinamis. Lebih mudah digunakan baik oleh profesional maupun orang awam.

Kelebihan web dinamis berikutnya adalah jenis konten yang dapat ditampilkan lebih beragam dan memungkinkan interaksi pengunjung.

Pengunjung web dinamis dapat melakukan interaksi seperti mengisi formulir, memberikan komentar, membuat akun, menerbitkan artikel baru dan masih banyak lagi.

Dengan kelebihan-kelebihan tersebut, web dinamis sangat cocok digunakan untuk membuat web seperti toko online, jejaring sosial, web blog, portal berita, dan masih banyak lagi.

Sedangkan kekurangan web dinamis adalah membutuhkan database. Sehingga biaya yang dibebankan untuk membuat sebuah web menjadi lebih mahal.

Selain itu web dinamis juga sangat kompleks dari segi bahasa pemrograman yang digunakan.

Sehingga membutuhkan pengetahuan yang lebih dalam untuk membuatnya.

Baca juga: 5 Website Penyedia Foto Berkualitas Gratis

Perbedaan Web Statis dan Web Dinamis

perbedaan web statis dan web dinamis
sumber: pexels.com

Sebenarnya dari kedua pengertian web statis dan web dinamis diatas, Sobat Androbuntu sudah dapat mengetahu perbedaan antara keduanya.

Berikut ini saya rangkum perbedaan antara web statis dan web dinamis.

  • Web statis tidak membutuhkan database, web dinamis membutuhkan database;
  • Pengunjung web statis terbatas dalam berinteraksi dengan web, pengunjung web dinamis lebih leluasa untuk berinteraksi dengan web;
  • Web statis hanya menggunakan HTML dan CSS, web dinamis lebih kompleks dengan bahasa pemrograman sepeprti Javascript, PHP, Ruby, dan lain-lain;
  • Web statis dapat dimuat dengan lebih cepat oleh browser, web dinamis sedikit lebih lama;
  • Web statis relatif lebih sulit dalam menambahkan informasi, web dinamis lebih mudah dalam menambahkan informasi;
  • Web statis cocok untuk halaman web yang jarang di update, web dinamis lebih cocok untuk halaman web yang sering di update.

Contoh Web Statis

Web statis sebenarnya sangat banyak digunakan diluar sana. Mulai dari web company profile, atau yang lainnya.

Berikut ini adalah beberapa contoh web statis:

  • https://jekyllrb.com/
  • http://www.jekyllnow.com/
  • https://gohugo.io/
  • https://wikicau.com

Contoh Web Dinamis

Web dinamis pun contohnya juga banyak. Berikut ini beberapa diantaranya:

  • Androbuntu.com
  • Kaskus.co.id
  • Kompas.com
  • Dan lain-lain

Kesimpulan

Nah, itu dia tadi pembahasan lengkap mengenai web statis dan web dinamis, serta contohnya. Semoga bermanfaat untuk kamu semua yang sedang belajar mengenai website.

Terakhir diperbarui pada 10 Juni 2021.

Artikel lainnya:

Pemikir, cowok rumahan.

Tinggalkan komentar