Binance merupakan salah satu nama besar di dunia kriptokurensi. Hampir semua investor kripto pasti tahu atau setidaknya pernah mendengar nama Binance.
Bahkan menurut data dari coinmarketcap.com, Binance merupakan exchange dengan volume transaksi terbesar, kemudian dibawahnya ada FTX, Coinbase, dan Kraken.
Binance juga memiliki sebuah jaringan blockchain yang berjalan pada dua blockchain secara bersamaan, yaitu Binance Chain dan Binance Smart Chain (BSC).
Perbedaan antara Binance Chain dan Binance Smart Chain (BSC) ini kemudian menimbulkan kebingungan dikalangan pengguna, terutama para pemula.
Karenanya, di artikel Androbuntu kali ini saya akan menjabarkan apa saja perbedaan antara BEP2 dan BEP20.
Baca juga: Cara Mengirim BNB dari Binance ke Trust Wallet
Apa itu BEP2?
BEP2 adalah token standar yang digunakan pada Binance Coin atau BNB. Token ini dapat digunakan di semua exchange Binance, baik yang tersentralisasi ataupun yang terdesentralisasi.
Token ini dapat digunakan sebagai biaya perdagangan ataupun diperdagangkan dengan kriptokurensi lainnya.
Token standar BNB ini memiliki beberapa kekurangan, salah satunya adalah tidak dapat berjalan diatas blockchain selain Binance.
Namun di sisi lain, Sobat Androbuntu dapat menukar token BEP2 menjadi token BEP20 untuk digunakan pada platform Binance lainnya.
BEP20 berjalan pada blockchain bernama Binance Chain.
Binance Chain adalah jaringan blockchain yang diluncurkan oleh binance pada April 2019.
Blockchain ini fokusnya adalah untuk mempermudah pengiriman aset dalam jumlah besar.
Apa itu BEP20?
BEP20 adalah token standar untuk Binance Smart Chain. Standar token BEP20 terinspirasi dari token standar Ethereum, yaitu ERC20.
BEP20 memiliki fitur yang mirip dengan ERC20 dan juga menawarkan kompatibilitas dengan smart contract milik Ethereum.
BEP20 juga selangkah lebih maju karena kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine.
Populartitas NFT dan game berbasis kripto juga salah satu yang mendorong Binance untuk mengembangkan Binance Smart Chain.
Binance Chain tidak memiliki fitur smart contract dan juga bahasa pemrograman yang kompleks.
Karenanya, Binance Smart Chain adalah solusi yang ditawarkan oleh Binance untuk menjawab keterbatasan dari Binance Chain.
Binance Chain menggunakan mekanisme konsensus Proof of Work, sedangkan Binance Smart Chain menggunakan Proof of Stake Authority atau PoSA.
Perbedaan Antara BEP2 dan BEP20
Setelah mengetahui beberapa informasi penting mengenai BEP2 dan BEP20, tentunya Sobat Androbuntu mulai paham ya apa perbedaan antara keduanya.
Jika kita perhatikan baik-baik, sebenarnya disini kita tidak hanya membedakan BEP2 dan BEP20, tapi juga perbedaan antara Binance Chain dan Binance Smart Chain.
Dan berikut ini adalah beberapa perbedaan mendasar antara BEP2 dan BEP20:
Jaringan Blockchain
Jawaban pertama dan yang paling jelas dari pertanyaan “apa perbedaan antara BEP2 dan BEP20?” tentu saja adalah letak blockchain dimana keduanya berjalan.
Seperti yang tadi sudah saya tuliskan di awal artikel, BEP2 berjalan diatas jaringan blockchain bernama Binance Chain.
Sedangkan BEP20 berjalan diatas jaringan blockchain Binance Smart Chain.
Namun perlu diingat bahwa token BNB dapat berupa BEP2 ataupun BEP20.
Dukungan Smart Contract
Perbedaan kedua yang sangat mencolok adalah dukungan fitur smart contract.
Fitur smart contract di Binance Smart Chain (BEP20) jauh lebih kompleks dibandingkan dengan Binance Chain (BEP2).
Karenanya, banyak pengembang web3 yang lebih memilih Binance Smart Chain untuk mengembangkan aplikasi mereka alih-alih Binance Chain.
Dengan dukungan fitur smart contract yang lebih baik, para pengembang lebih fleksibel dalam membuat aplikasi yang mereka inginkan di Binance Smart Chain.
Alamat Token
Alamat token juga memiliki perbedaan yang signifikan di BEP2 dan BEP20.
Sobat Androbuntu akan dapat membedakan jenis token BEP2 dan BEP20 dengan cepat.
Alamat dompet token BEP2 diawali dengan “bnb”, kemudian kalian juga harus memasukkan memo jika ingin mengirim token BEP2 ke alamat lain.
Kalian tidak dapat menggunakan token BEP2 di jaringan blockchain lain.
Sedangkan token BEP20 memiliki pondasi yang sama dengan token ERC20 milik Ethereum.
Karenanya, alamat token BEP20 sama dengan alamat token Ethereum.
Mekanisme Konsensus
Perbedaan mekanisme konsensus yang digunakan oleh Binance Chain dan Binance Smart Chain juga memegang peranan yang penting mengenai perbedaan antara keduanya.
Binance Chain menggunakan Proof of Work, karenanya lebih aman dan terdesentralisasi. Mirip seperti Bitcoin.
Sedangkan Binance Smart Chain menggunakan menggunakan Proof of Stake Authority, sehingga menjadikannya kurang aman dan kurang terdesentralisasi. Mirip seperti Ethereum.
Kesimpulan
Bisa dikatakan BEP2 merupakan token standar pertama yang dikembangkan dan digunakan di ekosistem Binance.
Kemdudian, untuk mengikuti tren NFT dan web3, Binance kemudian mengembangkan BEP20 dengan kemampuan smart contract yang lebih rumit seperti Ethereum.