Inilah Pengertian Model Osi Layer Dan Cara Kerjanya Yang Harus Diketahui

Komunikasi menjadi salah satu hal penting di era global ini.

Di zaman sekarang ini, semuanya saling berkomunikasi untuk mencapai tujuan tertentu.

Jika kamu merupakan orang yang bekerja di bidang komputer, maka selain berkomunikasi antar manusia, kamu juga berkomunikasi dengan komputer, bahkan kamu akan melihat komunikasi antar komputer.

Yang dimaksud komunikasi antar komputer bukanlah komputer yang saling bicara melainkan antar satu komputer dengan yang lainnya melakukan pertukaran data.

Tentunya didalam satu tempat kerja kamu terisi oleh berbagai merk yang berbeda-beda.

Tapi tahukah kamu jika hal ini dapat membuat komunikasi antar komputer menjadi terhambat?

Mengapa begitu?

Setiap merk yang berbeda maka berbeda pula protocol dan format data yang digunakan.

Untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang akan terjadi nantinya karena perbedaan protocol dan format data dalam komunikasi komputer, maka ISO (International Organization for Standardization) menciptakan suatu teknologi bernama OSI (Open System Interconnection) yang merupakan suatu model standart untuk menghubungkan komputer dari berbagai vendor yang berbeda. OSI ini dibagi menjadi 7 layer.

Lalu sebenarnya apa itu OSI layer? Dan bagaimana cara kerjanya?

Pada artikel kali ini akan membahas pengertian OSI layer dan Cara kerjanya. Simak baik-baik agar tidak ketinggalan ya.

Baca Juga:

Pengertian model OSI layer

Seperti yang sudah dijelaskan secara singkat diatas, OSI merupakan kependekan dari Open System Interconnection yang merupakan sebuah model dalam bentuk kerangka konseptual yang mendefinisikan standar koneksi untuk sebuah komputer.

Tujuan dibuatnya model OSI layer ini adalah untuk menjadikan referensi bagi para vendor dan developer sehingga produk atau software yang mereka buat dapat bersifat interporate, yang berarti dapat bekerja sama dengan sistem atau produk lainnya tanpa harus melakukan upaya khusus dari penggunanya.

Seperti yang sudah dijelaskan pula, terdapat 7 layer pada model OSI. Pada setiap layer tersebut tentunya memiliki peran yang saling terkait antara layer diatas dengan layer yang dibawahnya.

Berikut ini merupakan 7 layer model OSI, diantaranya yaitu :

1. Physical Layer

Physical layer merupakan model OSI paling dasar. Layer ini memiliki fungsi sebagai media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, topologi jaringan dan pengabelan.

2. Data Link Layer

Layer ini memiliki fungsi untuk mengelompokkan bit-bit data menjadi sebuat frame. Di dalam lapisan ini juga terjadi kegiatan mengkoreksi kesalahan, flow control, pengalamatan hardware, dan menentukan jalannya perangkat jaringan seperti hub, bridge,dan repeater.

3. Network Layer

Layer ini berfungsi untuk mendefinisikan alamat IP, lalu membuat header pada tiap paket data, dan melakukan routing dengan internetworking menggunakan router.

4. Transport Layer

Layer ini memiliki fungsi memecah data menjadi sebuah paket data dan memberikan penomoran secara urut sehingga dapat dengan mudah tersusun di tempat tujuan pada waktu diterima.

5. Session Layer

Pada session layer memiliki fungsi mendefinisikan sebuah koneksi terbuat, dijaga atau dihapuskan.

6. Presentation Layer

Presentation layer berguna untuk mengubah paket data yang akan ditransmisikan aplikasi ke dalam format yang sesuai dengan transmisi data jaringan.

7. Application Layer

Layer terakhir pada model OSI ini memiliki fungsi sebagai antarmuka aplikasi dengan fungsionalitas jaringan.

Cara Kerja Model Osi Layer

Pembentukan suatu paket dimulai dari layer paling atas pada model OSI yaitu application layer.

Application layer mengirimkan paket data ke presentation layer, dan ketika berada di presentation layer data ditambahkan header untuk kemudian dikirim ke layer dibawahnya.

Hal ini dilakukan terus berulang kali hingga paket data sampai pada physical layer.

Setelah paket data sampai di physical layer, paket data akan dikirimkan melalui media transmisi ke host tujuan.

Pada host tujuan paket data mengalir dengan arah sebaliknya, yaitu dari layer paling bawah menuju layer paling atas.

Protocol pada physical layer di host tujuan mengambil paket data dari media transmisi lalu mengirimkannya ke data link layer.

Ketika di data link layer, terjadi pemeriksaan mengenai header yang ditambahkankan host pengirim pada paket, jika host bukan yang dituju oleh paket tersebut maka paket itu akan di buang, tetapi jika benar maka paket akan dikirimkan ke network layer.

Proses ini terus berlanjut hingga paket data sampai di application layer di host tujuan.

Proses pengiriman paket dari layer ke layer ini disebut dengan sebagai “peer-layer communication”.

Untuk lebih mudahnya lagi, maka ketika paket data ditransfer melalui jaringan,paket data tersebut harus melewati 7 layer pada satu terminal, mulai dari layer aplikasi sampai physical layer, kemudian dari sisi penerima, data tersebut melewati layer physical hingga akhirnya sampai di layer aplikasi.

Ketika data melewati satu layer dari sisi pengirim, maka otomatis akan ditambahkan satu “header” sedangkan dari sisi penerima “header” dilepaskan sesuai dengan layernya.

Nah, itulah penjelasan mengenai Model OSI yang wajib kamu ketahui jika kamu adalah orang yang berhubungan dengan komunikasi antar komputer.

Silahkan mampir ke kolom komentar jika ada yang kuran atau tertinggal. Semoga bermanfaat!

Ikuti saluran Androbuntu dan dapatkan info teknologi terbaru setiap hari

Tinggalkan komentar